Electricity For A Better Life | Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
Kamis, 26 Maret 2015
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Terminologi pembangkit listrik berbahan bakar minyak pada umumnya
diidentikkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Walau pada
kenyataannya bahan bakar minyak juga terkadang digunakan pada PLTG.
Prinsip kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan
bakar High Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan
siklus diesel. Mulanya udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian
diinjeksi dengan bahan bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada
tekanan tertentu campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan
sendirinya. Proses pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang
tidak menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan
efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun
apabila dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada
kapasitas daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi,
hal ini dikarenakan rasio kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar
daripada mesin bensin.
Keuntungan utama penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar minyak
atau sering disebut dengan PLTD adalah dapat beroperasi sepanjang waktu
selama masih tersediannya bahan bakar. Keandalan pembangkit ini tinggi
karena dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA.
Mengingat waktu start-nya yang cepat namun ongkos bahan bakarnya
tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang
cenderung meningkat dari tahun ke tahun, PLTD disarankan hanya dipakai
untuk melayani konsumen pada saat beban puncak.
Dengan digunakannya bahan bakar konvensional maka adanya kemungkinan
pembangkit ini akan sulit dioperasikan di masa depan karena persediaan
minyak bumi dunia yang semakin menipis. Harga minyak yang terus
meningkat menjadi pertimbangan utama dalam menggunakan pembangkit ini.
Harga minyak yang mahal diakibatkan karena pasar minyak dunia yang tidak
stabil dan ongkos transportasi untuk membawa minyak tersebut ke daerah
yang dituju. Padahal di sisi beban, PLN dipaksa menjual dengan harga
murah. Inilah yang menyebabkan PLN rugi besar.
Rabu, 25 Maret 2015
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia), menggantikan Nur Pamudji, Dirut sebelumnya yang mengundurkan diri.
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda
mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak
perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM
memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya
bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.
Logo Perusahaan Listrik Negara |
Langganan:
Postingan (Atom)